1.
a) Pengertian
Intervensi,
Kata intervensi biasanya di gunakan dalam dunia
politik, salah satu pengertian intervensi adalah sebuah istilah dalam
dunia politik dimana ada negara yang mencampuri urusan negara lainnya yang jelas bukan urusannya.
v Adapula definisi intervensi adalah campur tangan
yang berlebihan dalam urusan politik,ekonomi,sosial dan budaya.Sehingga
negara yang melakukan intervensi sering dibenci oleh negara-negara lainnya.
Dalam pengembangan organisasi intervensi yang dimaksud adalah untuk menetapkan cara-cara apakah yang patut dipergunakan untuk
merencanakan perbaikan berdasarkan masalah yang ditemukan dalam proses diagnosa
dan pemberian umpan balik.
v Intervensi berarti keikutsertaan klien dan konsultan bersama-sama
merencanakan proses perbaikan berdasarkan atas masalah yang di jumpai dalam
proses diagnosa. Tahap perencanaan intervensi harus diikuti dengan serangkaian
konsep yang saling berhubungan satu sama lain. Yaitu antara lain terdiri dari
teori, model dan kerangka konsep referensinya. Intervensi merupakan suatu
kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses pembinaan organisasi. Argyris
merumuskan agak lebih terinci :
“intervensi merupakan kegiatan yang mencoba masuk kedalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada diantara orang-orang, kelompok ataupun suatu objek dengan tujuan untuk membantu mereka”.
“intervensi merupakan kegiatan yang mencoba masuk kedalam suatu sistem tata hubungan yang sedang berjalan, hadir berada diantara orang-orang, kelompok ataupun suatu objek dengan tujuan untuk membantu mereka”.
v Ada suatu pemikiran yang implisit dari pengertian Argyris itu yang
harus dibuat eksplisit. Pemikiran itu ialah bahwa sistem yang akan diintervensi
itu tidak tergantung sama sekali pada pengintervensi.
v Chris
Argyris merumuskan Intervensi sebagai berikut, “to enter an ongoing system of relationship, to come between or among
groups or objects for the purpose of helping them”(memasuki ke dalam suatu
sistem tata hubungan yang sedang berjalan, datang di antara atau di
tengah-tengah orang-orang, kelompok-kelompok atau tujuan dengan maksud menolong
mereka)
v Intervensi
merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat suatu dugaan yang implisit
bahwa antara yang melakukan intervensi dengan klien berada pada posisi saling
tidak terikat (exist independenty of each
other). Dengan demikian, di dala
usaha intervensi ini klien lebih dibiarkan bebas membuat keputusannya sendiri
dibandingkan daripada mengikuti keputusan-keputusan yang dibuat oleh change agent (pengintervensi).
b) Pendekatan intervensi dalam pengembangan organisasi
Didalam
PO ada 3 pendekatan dalam intervensi, yaitu sebagai berikut;
a. Intervensi
struktural(berfokus pada tingkat organisasinya), melalui:
·
Restrukturisasi/reorganisasi; alasan
ekonomi, proses, komunikasi lancar dan pengawasan.
·
Sistem Imbalan Baru; perilaku fungsi
dari konsekuwensi, konvensional, imbalan atas dasar jam kerja dirubah menjadi
imbalan atas dasar kinerja.
·
Perubahan kultur Organisasi; tangguh,
eksis, mampu menghadapi tantangan jaman.
b. Intervensi
Teknikal(berfokus pada tingkat pekerjaannya), melalui;
·
Rancang Bangun Ulang Pekerjaan (RBUP);
RBUP berfokus pada tingkat pekerja: alih tugas (rutinitas tugas), alih wilayah
(mengurangi kebosanan dengan perluasan pekerjaan), (horizontalàpeningkatn
produktifitas); pekerjaan kekaryaan (vertikal : penggabungan tugas, penciptaan
hubungan pekerjaan klien, pengembangan pekerjaan/cara yang paling tepat,
membuka saluran umpan balik)
·
Tim Kerja Otonom; memutuskan, menentukan
sendiri sasaran yang ingin dicapai kelompok dan bebas membagi pekerjaan antar
anggota kelompok.
·
Sistem Sosioteknikal; Rancang Bangun
Ulang Pekerjaan (RBUP): optimalisasi pemenuhan tuntutan sosial dan teknikal
pada pekerjaan pertimbangan sosial (manusia yang bekerja dan interaksinya) dan
teknikal (alat, teknik, prosedur,dll yang dipakai dalam pelaksanaan tugas
pekerjaan.)
·
Peningkatan mutu hidup Karyawan
Proses organisasi bersikap tanggapa
terhadap kebutuhan pegawai melalui pengembangan mekanisme tertentu yang
memungkinkan mereka terlibat penuh dalam pengambilan keputusan mengenai hidup
mereka ditempat kerja. Pengakuan dan
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia. Timbulnya konsep pemberdayaan
manusia di tempat kerja. Bekerja tidak lagi mutlak dipandang sebagai “cari
nafkah” sehingga mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dalam pemenuhan
kebutuhan.
c. Intervensi
berfokus pada manusia.
·
Pelatihan Kepekaan
Mengubah perilaku melaui interaksi
kelompok yang tidak tersetruktur (lingkungan penuh keterbukaan; diarahkan
secara longgar oleh para perilaku organisasi agar tercipta suasana tetap hidup,
tidak ada penonjolan peran kepemimpinan)
·
Umpan Balik melalui Survey
Digunakan untuk mengkaji hal-hal
yang berkaitan dengan sikap anggota organisasi, menemukan kesenjangan/beda
presepsi, serta menyelesaikan masalah.
·
Konsultan Proses
Organisasi masih tetap mungkin
untuk disempurnakan dalam semua aspek/seginya.
·
Pembinaan Tim
Peningkatan interaksi antara
anggota tim/antar tim dalam rangka peningkatan sikap saling
percaya/keterbukaan.
·
Pembinaan kerja sama antar kelompok
Mengubah sikap, pendekatan stereotip dan presepsi
yang dimiliki oleh suatu kelompok tentang kelompok lain dalam organisasi.
2.
Intervensi
PO dilakukan setelah konsultan melakukan diagnose
a)
Pengertian
Diagnose
Diagnose Adopsi dari istilah kedokteran (ketika dokter berusaha
mengenali keluhan yang dirasakan pasiennya mengenai sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya).
Menurut Miftah Thoha
diagnose merupakan suatu
proses menemukan penyebab pokok dari masalah organisasi,
sedangkan menurut Sondang Siagian diagnose merupakan suatu pendekatan yang sitematik terhadap pemahaman dan uraian kondisi
organisasi sekarang.
Menurut Miftah
Thoha
proses Diagnosa meliputi :
1.
mengumpulkan informasi/data
2.
menganalisa informasi
3.
membuat kesimpulan utk melakukan perubahan/penyempurnaan
Sedangkan menurut Sondang Siagian, Proses Diagnosa ada 7 Langkah :
1. Identifikasi Wilayah Permasalahan
tentatif
2. Pengumpulan data
3. Analisis data
4. Umpan balik data
5. Identifikasi wilayah permasalahan
6. Motivasi klien menyelesaikan masalah
7. Diagnosis,mencari penyebab masalah tentukan perubahan
Miftah Thoha, Diagnosa yang efektif akan memberikan petunjuk yang baik bagi intervensi Pengembangan Organisasi (memberikan arah pemahaman yang tepat terhadap kondisi dan kebutuhan yang diperlukan organisasi, sehingga keputusan intervensi selaras dengan kebutuhan tersebut). Dalam Pengembangan Organisasi intervensi selalu dikaitkan dengan diagnosa. Sedangkan Sondang Siagian, Diagnosa yang baik tidak hanya memberikan informasi yang tepat tentang
hakikat sistem organisasi klien,
akan tetapi juga harus bermanfaat dalam merancang bangun dan memperkenalkan
alternatif tindakan untuk memperbaiki situasi problematik yang dihadapi, artinya diagnosa yang dilakukan harus memperkuat pandangan tentang perlunya perubahan
diwujudkan dan berbagai manfaat yang akan diperoleh apabila perubahan itu diwujudkan.
b)
Pentingnya
diagnose dalam Pengembangan Organisasi
Diagnose menjadi sangat bermanfaat ketika
‹
Seorang
konsultan tidak mempunyai banyak waktu sebagaimana yang seharusnya digunakan dalam diagnosa.
‹
Peta
organisasi tidak begitu rumit dan kompleks,
sehingga tidak memerlukan pelayanan perbaikan secara
cepat.
‹
Klien
tidak terbiasa bepikir dalam sistem
Karena pada dasarnya diagnose dapat membantu klien memvisualisasikan organisasinya
sebagai suatu sistem secara keseluruhan dengan tanpa mempergunakan terminologi istilah yang sama sekali asing, sangat membantu bagi pemula atau mahasiswa yang memulai kariernya sebagai konsultan Pengembangan Organisasi. Aspek penting dalam setiap diagnosa adalah menemukan kesenjangan antara dimensi formal dari
suatu organisasi dengan propertis informalnya.
contoh :
Dimensi formal --> bagan organisasi
Propertis informal --> bagaimana
otoritas yang
sesungguhnya.
3.
a) Pengertian Action research,
Dikenal
dengan sebutan Riset Survei dan Metode Umpan Balik.
Didefinisikan sebagai suatu penerapan cara-cara ilmiah
dalam rangka mencari data dan melakukan eksperimen terhadap suatu masalah yg
memerlukan tindakan dalam pemecahannya dan yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para ilmuan,
praktisi, dan para ahli lainnya. Riwayat Action research adalah Penataran Laboratori ( Kurt Lewin).
Action research merupakan suatu
sistem hubungan kemanusiaan yang secara
keseluruhan, artinya ia dapat dipergunakan
secara bersama -sama untuk mengadakan perubahan dan perbaikan, dan dapat pula dipergunakan masing-masing secara sendiri-sendiri untuk memperbaiki pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Dalam
Riset Survei (Action research), peneliti berusaha mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai sesuatu
persoalan organisasi yang akan dipecahkan atau diperbaiki. Action research : proses yang berputar/cyclical process dengan
memberikan fokus pada isu-isu pokok.
o
Memberikan
penekanan pada pengumpulan data dan diagnosa utama mendahului dari rencana dan
pelaksanaannya;
o
Evaluasi
hasil-hasil yang cermat sebelum tindakan dimulai;
o
Pengembangan
ilmu pengetahuan perilaku yang dapat diterapkan pada tataran organisasi
b) Terdapat
7 langkah utama dalam AR. Ke tujuh langkah tersebut berproses secara berputar
(cyclical process) yang pada akhirnya kembali ke langkah yang semula .
Langkah-langkah dalam action research
adalah sebagi berikut;
1. Identifikasi
masalah
2. Konsultasi
dengan ahli ilmu perilaku
3. Pengmpulan
data dan diagnosis awal oleh konsultan
4. Umpan
balik kepada klien atau kelompok
5. Diagnosis
bersama terhadap masalah
6. Tindakan(action)
7. Pengumpulan
tindakan setelah fase tindakan
4.
Dalam
metode modifikasi perilaku,
Reinforsemen positif lebih
dikembangkan dari pada Reinforsemen negative
Dasar teoritis dari pendekatan
modifikasi perilaku ini aslinya dikembangkan oleh Thorndike, yang berasumsi
bahwa perilaku yang mengakibatkan
hasil positif cenderung diulangi; dan sebaliknya. Hingga muncul Fondasi pokok yg dipergunakan yaitu Konsep reinforsemen = positif (pemberian penghargaan)
maupun negatif (pemberian hukuman). Reinforsemen negatif (RN) menciptakan perasaan negatif
bagi penerimanya sehingga banyak dihindari dalam Pengembangan Organisasi, Reinforsemen Positif (RP) lebih kembangkan
karena
dasar teori ini adalah banyak orang akan berperilaku dalam cara tertentu dengan harapan mendapatkan penghargaan.
Skiner menggunaan Reinforsemen positif secara maksimum dan Reinforsemen
negatif secara
minimum akan mengakibatkan perasaan seseorang terkontrol
dan terpaksa. Karena Reinforsemen
positif dapat
mengubah seluruh kultur dan suasana kerja yang pada gilirannya mendapat hasil-hasil yang lebih baik berkebalikan dengan Reinforsemen negatif yang berdampak besar
pada semangat kerja,
angka absensi dan perpindahan. Reinforsemen positif memberikan keuntungan jangka
panjang, baik bagi pekerja maupun organisasi, dengan adanya Reinforsemen positif membuat kondisi
organisasi lebih baik dan lebih hidup.
5.
a)
Yang dimaksud dengan Analisis transaksi
v analisis
transaksi adalah Suatu sistem
psikoterapi yang berdasarkan atas pengamatan dari suatu kesatuan unit interaksi
sosial, atau atas suatu rantai transaksi-transaksi.
v Bahasa : diwarnai oleh kepribadian (ego)
v Fokus:
-
Struktur
kepribadian
-
Cara
orang berinteraksi
-
Cara
orang mempolakan waktu
v analisis
transaksi adalah suatu metode utk menganalisis dan memahami perilaku yang dikembangkan oleh Eric Berne dalam Buku “Games People Play”
v analisis
transaksi digunakan untuk menjelaskan mengapa individu-individu berkelakuan dalam pola-pola
tertentu yang
dalam banyak hal tampak diulangi sepanjang kehidupan.
v Unit analisis
utama : transaksi.
v Transaksi adalah
pertukaran diantara orang-orang yg terdiri atas tidak kurang dari satu
perangsang dan satu tanggapan Transaksi adalah
pertukaran diantara orang-orang yg terdiri atas tidak kurang dari satu
perangsang dan satu tanggapan
v Transaksi
-
adalah
pertukaran diantara orang-orang yg terdiri atas tidak kurang dari satu
perangsang dan satu tanggapan.
-
Jika
ada dua orang atau lebih berjumpa dalam suatu agregasi sosial, maka lambat atau
cepat mereka akan menyapa satu sama lain.
-
Wujud
transaksi : adanya stimulus dan respon.
v “Berne menyebut metodenya metode “analisis transaksional”
(transactional analisis) karena memang menyangkut transaksi-transaksi (psikis)
antara para anggota kelompok”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
analisis transaksional mengkaji transaksi yang dilakukan oleh beberapa individu
yang masing-masing memiliki kepribadian tersendiri. Kata “transaksi” biasanya
muncul dalam bidang perdagangan, yaitu proses tukar-menukar dalam sebuah
bisnis. Selain itu, dalam Encarta Dictionary 2008 dinyatakan bahwa transaksi
dalam bidang komunikasi bisa juga berarti sebagai: “A communication or activity
between two or more people that influences all of them”. Pernyataan dari kamus
tersebut memiliki arti bahwa transaksi adalah sebuah komunikasi atau aktivitas
antara dua orang atau lebih yang memberi pengaruh pada diri mereka
masing-masing. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa analisis transaksional
mengkaji dengan dalam mengenai proses transaksi, baik mengenai subjek pelaku
transaksi, yaitu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut, maupun objek
transaksi, yaitu bahasa verbal maupun nonverbal yang diungkapkan oleh para
pelaku transaksi tersebut. Berdasarkan teori analisis transaksional, analisis
terhadap subjek pelaku transaksi dapat dilakukan melalui analisis instansi
identitas atau sering disebut dengan analisis ego state. Sedangkan untuk
menganalisis transaksi yang terjadi antara beberapa individu yang masing-masing
memiliki ego state tersendiri itu dapat dilakukan sebuah analisis transaksi.
(sumber : http://atindonesia.wordpress.com/2010/05/28/analisis-transaksional/)
b) Ada 3 jenis analisis transaksi.
1) Transaksi
Komplimenter/Pararel:
Berita yang dikirim dari suatu ego
mendapat jawaban yang diharapkan dari ego orang lain sesuai.
2) Transaksi
bersilang:
Berita yang dikirim dari suatu ego
mendapat jawaban yang tidak sesuai dari ego yang lain.
3) Transasksi
Terselubung:
Melibatkan lebih dari dua ego yang
berlangsung secara simultan.
penjelasannya sangat membantu sekali
BalasHapusdan saya copi y buat tambahan pengetahuan